Analisis Ciri Kepemimpinan Hamba Serta Relevansinya Pada Masa Kini Berdasarkan Injil Matius 20:26-28
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2013, Vol 11, Issue 1
Abstract
Adapun yang menjadi tujuan penulisan dari penulisan penulisan ini adalah: Pertama, untuk memberikan penjelasan tentang ciri-ciri kepemimpinan hamba berdasarkan Injil Matius 20:26-28. Kedua, untuk membuktikan bahwa kepemimpinan hamba sangat relevan bagi kepemimpinan pada masa kini. Metode penelitian yang penulis gunakan dalam menulis penulisan ini ada beberapa di antaranya adalah: Pertama, metode teknik analisis teks, dalam hal ini penulis menggunakan metode hermeneutik/eksegesis langsung dari Alkitab. Kedua, berdasarkan teori ilmiah, dalam hal ini penulis menggunakan buku-buku yang berkaitan langsung dengan pembahasan penulisan ini. Ketiga, penulis juga meneliti dengan metode penelitian lewat perpustakaan yaitu buku-buku dan penulisan serta diktat-diktat perkuliahan. Berdasarkan seluruh pembahasan penulisan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: Pertama, kepemimpinan hamba mempunyai beberapa ciri-ciri khusus; pertama, harus menjadi pelayan. Artinya bahwa seorang pemimpin bukan saja hanya memimpin, tetapi juga harus membuktikan dirinya sebagai seorang pelayan. Kedua, harus menjadi hamba. Artinya bahwa seorang pemimpin bukan saja hanya memimpin orang dan memerintah saja, tetapi juga harus membuktikan dirinya sebagai seorang hamba yang merelakan diri sepenuhnya bagi kebutuhan bawahannya. Ketiga, ada harga yang harus dibayar, yaitu penyangkalan diri, bukan hanya menerima pelayan dari bawahan, tetapi juga merelakan diri dan hidupnya untuk melayani orang lain. Kedua, kepemimpinan hamba masih dan sangat relevan bagi kepemimpinan saat ini, baik di dunia kepemimpinan sekuler, secara khusus dalam dunia kepemimpinan Kristen saat ini. Kepemimpinan Yesus sangat relevan dalam kepemimpinan gereja dan kepemimpinan pada lembaga-lembaga Kristen.
Authors and Affiliations
Ferry Pigai
Apakah Rut, Perempuan Moab Adalah Penyembah TUHAN?
Pernyataan Rut kepada Naomi bahwa “bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku” (1:16-17) telah menimbulkan pertanyaan tentang kekonsistenan Rut menghidupi kata-kata yang telah diucapkannya. Apakah Rut adalah penyembah T...
Konflik Dalam Pernikahan
Untuk mengatasi konflik pernikahan bukanlah suatu masalah yang mudah, jika kedua pasangan masih dikendalikan oleh keegoisan dan tidak mau melangkah maju, serta berusaha untuk memperbaiki konflik tersebut. tetapi konfli...
Tinjauan Teologis: Allah Menyesal Berdasarkan Perspektif Kitab Kejadian Pasal 6:6-7
Tujuan penelitian ini adalah Pertama, untuk menjelaskan makna Allah menyesal melalui pemaparan eksposisi nas di dalam kitab Kejadian 6:6-7, supaya dapat menghasilkan kerangka pemahaman yang benar tentang Allah sebagai...
Studi Kritis Yesus Seminar
Apakah Yesus pernah jatuh cinta kepada Maria? Apakah la memiliki seorang putra? Apakah la tidak mati di salib, apakah la tidak bangkit? Apakah la seorang penganut Gnostik? Apakah la pura-pura mati dan menyelinap keluar d...
Baptisan Roh Kudus Berdasarkan Perjanjian Baru
Karya ilmiah ini ditulis dengan membahas hal-hal berikut: analisis kata tentang baptisan Roh Kudus terhadap tujuh ayat dalam Perjanjian Baru yang berkaitan langsung dengan baptisan Roh Kudus, yaitu Matius 3:11; Markus...