PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR RAMAH LINGKUNGAN (Studi Kasus Air Bersih di Umbulan Pasuruan)
Journal Title: Jurnal Sosial Humaniora - Year 2016, Vol 9, Issue 1
Abstract
Proyek Umbulan adalah sebuah program raksasa pemerintah Jawa Timur, yang sudah dicanangkan sejak masa Orde Baru hingga saat ini belum terlaksana. Dalam menghadapi Era Pembangunan Milenium (MDGs), diperkirakan 78 juta orang Indonesia akan membutuhkan pasokan air bersih lebih banyak. Gubernur Jawa Timur berkeinginan untuk mengelola sumber air Umbulan tersebut bagi masyarakat Jawa Timur khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Kota Pasuruan sendiri. Hal ini untuk mengurangi potensi PDAM selama ini yang menjadi satu-satunya penyongkong air bersih Jawa Timur. Disisi lain air bersih Umbulan selama bertahun-tahun digunakan oleh masyarakat Desa Umbulan untuk mengairi tambak, ladang serta untuk menggelontor sungai Rejoso yang sudah tercemar dari industri sekitarnya. Air Umbulan mempunyai potensi dan debit yang cukup besar untuk bisa disuplai sebagai air bersih ke wilayah di luar Pasuruan. Namun perilaku masyarakat di wilayah air umbulan mempunyai sikap exclusif yakni hanya digunakan oleh masyarakat sekitar, tidak diperkenankan masyarakat luar ikut mengelola sumber air tersebut. Oleh karena itu akan dilakukan kajian sosial dalam memahami pemanfaatan air umbulan ini sebagai pasokan air bersih di diluar Kabupaten Pasuruan. Tujuan Penelitian 1). Untuk melihat sejauh mana Persepsi masyarakat Desa Umbulan dalam pemanfaatan sumber daya air Umbulan, 2). Untuk mengetahui perilaku masyarakat dalam memanfaatkan air umbulan untuk kegiatan sehari-hari. Metode penelitian adalah survei, oberservasi serta wawancara pada sejumlah 100 orang responden dengan instrumen kuesioner. Adapun penarikan sampel secara Random sampling dan purpusif random sampling. Lokasi penelitian Desa Umbulan, dan Desa Sidepan, Kecamatan Winongan Kabupaten Pasuruan. Hasil penelitian menunjukan Air umbulan sebagai sumber kehidupan masyarakat Kecamatan Winongan khususnya Desa Umbulan. Kesimpulan dari penelitian adalah 1). Masih inclusifnya warga masyarakat Umbulan dalam pembagian air bersih, 2) Teknologi Pengelolaan masih berbasiskan masyarakat lokal, 3). Penggunaan air bersih masih kurang efektif (karena masih digunakan hal yang kurang bermanfaat) 4). Masyarakat Desa Umbulan dan desa Sidepan khususnya merasa sumber daya air Umbulan adalah milik mereka yang tidak perlu dimanfaatkan oleh masyarakat di luar kawasan tersebut, walaupun debit air Umbulan cukup besar dan mampu menyuplai di 3 Kabupaten di Jawa Timur.
Authors and Affiliations
Sukriyah Kustanti Moerad, Endang Susilowati
TRAINING SOSIAL BERBASIS TEKNOLOGI DALAM KASUS BULLYING
This paper describe the bullying phenomenona and its alternative efforts to prevent it. Bullying is a form of negative behavior which is done subconsciously and repeatedly to his/her victim physically or non-physically....
RELIGIOUS RADICALISM, GLOBAL TERRORISM AND ISLAMIC CHALLENGES IN CONTEMPORARY INDONESIA
Discussing the radicalism of religion and global terrorism is a global challenge that is now a worldwide concern, including for the Islamic community in Indonesia. Research in this paper with an analytical descriptive ap...
KELUARGA SEBAGAI WAHANAN PERTAMA DAN UTAMA PENDIDIKAN KARAKTER ANAK
Keluarga merupakan tempat pertama dan utama bagi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak, sehingga peran dan fungsi keluarga menjadi sangat penting dan bertanggung jawab terhadap tumbuh kembang anak.Keluarga merupakan...
REDEFINING THE POTENTIAL ROLE OF CHARISMATIC LANGUAGE TEACHERS IN CREATING SUPPORTIVE ACADEMIC ATMOSPHERE THROUGH STUDENTS’ MOTIVATIONAL AROUSAL
Charismatic language teachers have considerable potentials to nurture motivations in their students. They have personal magnetism which frequently they exhibit through their characters, communication, and how they develo...
DINAMIKA INTERAKSI ANTARETNIK DALAM MEWUJUDKAN KESERASIAN SOSIAL DI WILAYAH PERBATASAN NEGARA INDONESIA – MALAYSIA
The research reveals the dynamics of interaction between the three major ethnic groups (ethnic Dayak, Malay and Chinese) living in Entikong Subdistrict. These interactions are manifested in social relationships, ie relat...