Model Penginjilan dalam Yohanes 4:4-42 dan Implementasinya pada Masa Kini
Journal Title: Jurnal Jaffray - Year 2012, Vol 10, Issue 2
Abstract
Sesuai dengan permasalahan yang ada, maka tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah: Pertama, untuk mengetahui model penginjilan dalam Yohanes 4:4-42 dapat diterapkan. Kedua, untuk mengetahui implementasi model penginjilan pada masa kini. Adapun metode penulisan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini untuk mendapatkan data yang diperlukan adalah: Metode yang dipakai oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode hermeneutik Alkitab, yaitu metode penelitian kepustakaan (library research) terhadap berbagai sumber data atau naskah-naskah yang mendukung serta memiliki korelasi dengan judul, di mana Alkitab merupakan sumber utama serta menggunakan metode eksigesis yang disusun secara deskriptif untuk mencapai sasaran dan tujuan penulisan. Berdasarkan uraian penulis dalam penulisan karya ilmiah tentang model penginjilan dalam Yohanes 4:4-42 dan implementasinya pada masa kini, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Pertama, penginjilan adalah tugas utama bagi setiap gereja dan orang percaya secara pribadi yang telah menerima keselamatan dari Allah. Kedua, penginjilan adalah wujud kasih orang percaya kepada Allah dan kepada sesama manusia. Ketiga, penginjilan adalah pekerjaan yang mulia, sebab membawa setiap manusia mengenali akan dosanya lalu bertobat menerima Yesus sebagai juruselamat, dan percaya dengan sungguh bahwa di dalam Yesus ada keselamatan, pengharapan dan kepastian hidup yang kekal. Keempat, Penginjilan merupakan pelayanan yang memiliki kekuatan Kuasa Allah, dan hal ini hanya dapat dilakukan oleh Roh Kudus (Lukas 24:49). Kelima, Sebelum memulai pemberitaan Injil terlebih dahulu haruslah menerima kuasa Roh Kudus. Keenam, Penginjil harus mengalami perjumpaan dengan Kristus terlebih dahulu sebelum menjadi saksi bagi Kristus dan menjadi berkat bagi hidup sesama.
Authors and Affiliations
Stefany John Risna Abrahamsz, Petronella Tuhumury
Studi Alkitab Terhadap Sunat Dalam Roma 2:25-29; 3:1 Dan Implikasinya Bagi Kehidupan Kristen Masa Kini
Dalam penulisan ini ada beberapa tujuan yang ditetapkan dan yang ingin dicapai serta merupakan dasar materi ini yaitu: Pertama, untuk menggali pandangan Rasul Paulus tentang sunat dalam Roma 2:25-29; 3:1. Kedua, untuk...
Sudah Ramah Anakkah Gereja? Implementasi Konvensi Hak Anak Untuk Mewujudkan Gereja Ramah Anak
Indonesia adalah salah satu negara peserta yang ikut mensahkan isi Konvensi Hak Anak (KHA), itu berarti Pemerintah Indonesia bertanggung jawab untuk melaksanakannya. Gereja sebagai lembaga keagamaan yang diakui pemerinta...
Pengaruh Kecanduan Game Online Siswa SMA Kelas X Terhadap Kecerdasan Sosial Sekolah Kristen Swasta Di Makassar
Perkembangan teknologi pada masa ini sangat berkembang pesat. Salah satu bagian dari hal ini adalah perkembangan game online yang berbasis pada internet. Perkembangan game online ini sudah menguasai banyak orang dan teru...
Etika dalam Pendidikan: Kajian Etis tentang Krisis Moral Berdampak Pada Pendidikan
Etika pendidikan berdasarkan pada sebuah kajian nyata bahwa manusia harus melakukan sesuatu dalam tindakan yang beretika, termasuk di dalamnya proses belajar mengajar dalam dunia pendidikan. Ada kesenjangan yang terjad...
Kepemimpinan dan Tantangan Pluralisme Sosial
Kepemimpinan memiliki ragam definisi dari berbagai ahli dan dapat diteropong atau diuaias dari berbagai sudut pandang dan disiplin ilmu. Luasnya uraiantentangKepemimpinaninidapatditelaahdarisudutpandangKepemimpinan Ad...