ANALISA KAPASITAS SALURAN PRIMER TERHADAP PENGENDALIAN BANJIR (Studi Kasus Sistem Drainase Kota Langsa)
Journal Title: Teras Jurnal - Year 2015, Vol 5, Issue 1
Abstract
Banjir dan genangan air seringkali terjadi di beberapa wilayah di Kota Langsa, hal ini sering menimbulkan kerugian berupa terganggunya aktivitas masyarakat, terganggunya arus lalu lintas (kemacetan) dan kerugian material. Kawasan permukiman Sungai Paoh Kecamatan Langsa Barat dengan luas area 19.532 Ha, sering terjadi banjir genangan khususnya pada musim penghujan. Hal ini disebabkan oleh kondisi saluran drainase eksisting yang ada saat ini tidak dapat menampung atau mengalirkan debit limpasan air hujan. Penelitian dilakukan dengan cara menganalisis kapasitas saluran eksisting sehingga nantinya diperoleh kesesuaian kapasitas saluran drainase dengan debit banjir rencana. Metode perhitungan analisis curah hujan rencana menggunakan metode Gumbel, Log Person Type III, dan Log Normal dimana curah hujan tahunan maksimum rata-rata menggunakan data dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Langsa. Intensitas curah hujan dihitung menggunakan metode Mononobe, sedangkan debit banjir rencana dihitung menggunakan metode Rasional, dari hasil perhitungan debit banjir rencana dapat ditentukan kemampuan saluran drainase eksisting dalam mengalirkan debit banjir. Berdasarkan hasil analisis, diperoleh kapasitas saluran drainase eksisting sudah tidak mampu menampung atau mangalirkan debit banjir rencana, oleh karena itu perlu dilakukan pembesaran dimensi saluran sesuai dengan debit banjir rencana periode ulang sepuluh tahunan. Berdasarkan debit banjir rencana saluran drainase pias-I sebesar (QT) 4.314 m3/detik, dan saluran drainase pias-II sebesar (QT) 5.318 m3/detik, maka diperoleh dimensi saluran drainase pias-I dengan lebar saluran 3.50 m, kedalaman air 1.48 m, dengan kemiringan saluran 0.000347, sedangkan dimensi saluran drainase pias-II dengan lebar saluran 3.50 m, kedalaman air 1.73 m, dengan kemiringan saluran 0.000347
Authors and Affiliations
Fachrizal Fachrizal, Wesli Wesli
PENGARUH JUMLAH TUMBUKAN PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE WEARING COURSE (AC-WC) TAMBAHAN LATEKS TERHADAP SIFAT MARSHALL
Salah satu fungsi dari lapisan Asphalt Concrete Wearing Course (AC-WC) adalah sebagai lapisan penutup (kedap air) untuk mencegah masuknya air kedalam campuran aspal, yang dapat merusak struktur aspal. Resapan air yang be...
KARAKTERISTIK CAMPURAN PERKERASAN SEMI LENTUR YANG DITINJAU DARI UJI DURABILITAS
Perkerasan semi lentur adalah perkerasan yang dirancang dengan gradasi terbuka yang memiliki rongga udara (air void) yang kemudian diisi dengan mortar semen, dengan modulus mendekati perkerasan kaku namun memiliki kelen...
KAJIAN AWAL PERENCANAAN LENTUR JEMBATAN LALU LINTAS RINGAN MENGGUNAKAN GELAGAR FERRO FOAM CONCRETE
Umumnya gelagar terbuat dari beton bertulang yang relatif berat, yang dalam pelaksanaannya membutuhkan cetakan (bekisting) dan penyokong yang relatif banyak untuk menahan beban selama pelaksanaan. Untuk mengatasi hal ini...
ANALISIS GAYA GESER PADA BANGUNAN MENGGUNAKAN BASE ISOLATOR SEBAGAI PEREDUKSI BEBAN GEMPA
Kejadian gejala alam yang banyak mengakibatkan korban jiwa salah satunya adalah bencana gempa. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang dipisahkan oleh lautan. Hal ini menunjukkan Indonesia merupakan Negara yang besar a...
ANALISA NILAI SIMPANGAN HORIZONTAL (DRIFT) PADA STRUKTUR TAHAN GEMPA MENGGUNAKAN SISTEM RANGKA BRESING EKSENTRIK TYPE BRACED V
Negara kepulauan yang berada diwilayah rawan akan gempa salah satunya adalah Indonesia. Hal ini menyebabkan ancaman yang cukup tinggi terhadap bencana gempa. Untuk menahan gempa diperlukan bangunan yang memiliki material...